Senin, 08 Oktober 2012

PLUMINus OS (online shop)

Online shop

Siapa yang nggak pernah dengar? Cung! Kayanya semua juga pernah dengar deh. Kecuali (mungkin) orang yang tidak pernah berinteraksi dengan media sosial :D

Media sosial apa aja? Buanyaaakkk. Ada BBM, Whatsapp, Facebook, Twitter, YM, Multiply, Toko Bagus, email, de el el. Mungkin seperti saya pengguna gadget RIM, bisnis OS semakin mudah daripada mesti upload di beberapa media sosial lainnya. Tinggal pasang foto berupa barang yang dijual dan mengganti "status" dengan "kalimat jualan", it is so easy. Apa pun media sosialnya sih yang penting bisa tulis status dan pasang (atau upload atau share) foto komoditasnya.



Sekedar share saja, ini beberapa PLUMINus (plus-minus maksudnya) bisnis Online Shop :

a. PLUS

    1. Tambahan Income
Pastinyaaaaaa. Apalagi kita adalah seorang pegawai juga. Ada income tambahan juga :D
Untuk ibu rumah tangga, lebih asik lagi. Karena tidak harus menunggu suami gajian ;p
Income didapat dari hasil penjualan dong ya alias keuntungan. Kalau jualan nggak dapat untung, lebih baik nggak usah. Sebenarnya sih terserah kita mau digunakan untuk apa tambahan income itu hehehe.

    2. It is all up to us
 Untuk yang tidak suka diperintah bos, atasan, manager atau apapun itu jabatannya, bisnis OS ini bisa dicoba. Peraturan kita sendiri yang membuat (tetapi harus melihat juga beberapa hal). Tapi sayangnya kita belum bisa memiliki anak buah atau karyawan secepat itu. Butuh proses yang tidak mudah memang untuk menjadi seorang bos hehehehe. Kita bisa menentukan kepada pembeli mengenai beberapa hal, misalnya "Konfirmasi ulang max 2x24 jam. Lewat dari waktu tsb, dianggap cancel." Atau kalau mau lebih cepat diganti saja dengan "1x24 jam". Pokoknya terserah kita deh.

    3. Dimana saja
Untuk pegawai kantoran, bisa kok melakukan bisnis online ini. Misalnya di sela-sela istirahat makan siang bisa upload foto barang baru. Ibarat memancing, taruh umpan saat istirahat makan siang dan tinggal menunggu komentar (mereka sudah bertanya, itu tanda bagus, karena mereka aware sama upload'an kita hehehehe). Atau sedang ada tugas keluar kantor dan membawa laptop, sekalian saja cari tempat yang ada Wi-Fi (atau bisa colok modem sendiri) then upload deh.
 
    4. Bisa mengurus pekerjaan lainnya
Biasanya yang menggeluti bisnis online shop ini adalah ibu rumah tangga yang memang membutuhkan tambahan dana tetapi tetap bisa merawat anak dan mengurus rumah. Memang benar. Tapi diskusikan juga dengan suami, supaya mendapat dukungan berupa fasilitas komputer atau laptop atau gadget lain yang dilengkapi dengan internet.  Eh tapi yang masih single alias belum menikah dan berprofesi sebagai pegawai, juga bisa kok. Seperti di point 3A sebelumnya. Lagipula menjalani saat sebelum menikah kan nanti sewaktu sudah punya anak (atau memang suami melarang bekerja) kita sudah punya fondasi bisnis online shopnya....heheheh ;p

    5. Bisa memperluas pergaulan
Awalnya memang tidak bertambah luas karena friends list yang digunakan masih yang sama. Tapi percaya deh, nanti akan ada referensi-referensi dari teman. Entah referensi supplier atau malah referensi pembeli. Kan pasar jadi semakin luas ;D
Dari sekedar supplier atau konsumen baru, nanti semakin lama juga akan semakin kenal. Bahkan teman saya ada yang menjalin hubungan serius dengan suppliernya. Kalau pengalaman pribadi saya sih belum ada yang seperti itu. Setidaknya alur informasi (apapun) semakin bertambah. Siapa tau malah nanti konsumen baru itu menjadi partner bisnis.



b. MINUS

    1. Capek
Pasti. Entah untuk ibu rumah tangga, pegawai, atau pun memang yang serius menekuni bisnis ini. Satu konsumen saja sudah ribet, walaupun tidak semua konsumen seperti itu. Kenapa capek? Kalau OS kita sistem PO atau dropship alias tidak ready stock, kita harus konfirmasi atau bertanya juga ke supplier tentang SATU barang (yang kadang belum tentu keuntungan sesuai dengan capeknya). Entah itu bertanya hal lain seperti ukuran lain yang tersedia apa, warna lain yang tersedia apa, ada bahan yang lain tidak, restock lagi kapan, dsb. Jempol lah yang benar-benar merasakan keletihan hehehe. Hmmmm otak juga karena kita harus menyimpan memory tentang informasi lengkap dari barang tersebut.
 
    2. Menguras emosi
Pasti. Karena konsumen kita kebanyakan (lebih dari 80% deh) wanita dengan sifat yang yaaaahhh hormonal just like us. Biasanya konsumen wanita itu lebih ribet, bawel, detail bertanya dan lebih ngotot soal potongan harga. #tepokjidat
Yang paling menyebalkan dan pasti terjadi adalah sudah bertanya panjang lebar (capek seperti poin 1B di atas) dan tidak jadi membeli.

    3. Membutuhkan komitmen jauh lebih tinggi daripada menjadi karyawan/pegawai
Pasti. Karena dalam bisnis ini kita seperti pihak ketiga yang menengahi pihak supplier (atau produsen) dan konsumen. Kalau tidak memiliki komitmen (cukup) tinggi, akan susah mendapat (atau mendapat kembali) supplier yang profesional dan konsumen yang menyenangkan. Selain produk barang (atau jasa) yang dijual, secara tidak langsung kita juga menjual kepercayaan kita di mata supplier dan konsumen. Repot kalau kita tidak punya supplier (kecuali kita produksi sendiri) dan pastinya rugi kalau tidak punya konsumen.

    4. Ada resiko rugi atau malah penipuan
Hati-hati dengan supplier baru atau konsumen baru. Karena secara psikologis, kita belum mengenal mereka. Kalau sudah ditipu, pasti rugi lah ya. Tapi ada beberapa hal yang membuat kita menderita kerugian. Misalnya kita tidak update harga dan memberikan harga lama yang lebih murah, pastinya tidak mendapat keuntungan. Atau karena konsumennya adalah kerabat dekat, kita merasa tidak enak menjual harga normal (yang takutnya masih mahal).



Segitu dulu saja. Insya allah nanti tulisan (sharing) tentang OS menyusul. Semoga bermanfaat ;)