Senin, 11 Juni 2012

PERTANYAAN sebelum ber-INVESTASI


Sebelum memilih instrumen investasi yang tepat, sebaiknya perhatikan Dua Pertanyaan Dasar berikut:

1.    Apa tujuan investasi yang ingin dicapai ?
2.    Bagaimana toleransi kita terhadap resiko berinvestasi ?

Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito bank, serta intrumen pasar uang lainnya adalah instrumen investasi yang relatif rendah resikonya, sehingga umumnya lebih tepat untuk kebutuhan jangka pendek dan cocok bagi orang yang tidak menyukai resiko dalam berinvestasi. Sementara saham adalah instrumen investasi dengan tingkat fluktuasi yang tinggi untuk jangka waktu yang pendek. Oleh karena itu, saham lebih sesuai bagi orang yang siap menerima fluktuasi kinerja investasi yang beresiko lebih tinggi serta memiliki tujuan investasi jangka panjang. Investasi pada obligasi lebih sesuai dengan bagi orang yang memiliki tingkat toleransi menengah terhadap resiko atau orang yang ingin berinvestasi dengan jangka menengah.

Namun mengapa memilih instrumen investasi yang beresiko tinggi jika terdapat instrumen investasi yang beresiko rendah? Prinsip investasi yang berlaku umum adalah semakin tinggi resiko maka biasanya potensi memperoleh keuntungan pun juga lebih tinggi. Begitu pula sebaliknya. Inilah hukum investasi yang tidak bisa dihindari : Resiko Tinggi = Hasil yang Tinggi (High Risk = High Return), Resiko Rendah = Hasil yang Rendah (Low Risk = Low Return).

Tidak ada komentar: